Arhenius Equation
>> Thursday, February 03, 2005
Rate of reaction = A exp (-Ea/kT)
A is proportional to frequency
exp (-Ea/kT) is related to energy
Sekilas tidak ada yang istimewa dengan equation ini. Begitu juga pendapat saya sampai saat itu, salah satu profesor saya mengemukakan pendapatnya yang menarik tentang equation ini. Intinya: reaction rate is proportional to frequency (of collision) and temperature. Tentu saja secara logic memang benar bahwa reaction akan lebih cepat jika collision lebih banyak dan temperature lebih tinggi.
Yang menarik adalah, equation ini ternyata applicable tidak hanya dalam chemical reaction secara text book theory. Chemical reaction yg ada di theory2 itu bisa di-analogikan dgn "mariage" alias "pernikahan". "Reaksi pernikahan" ini juga dipengaruhi oleh 2 faktor diatas, frequency (of meeting the potential wife/husband) dan energy. Energy? energy disini bisa dianalogikan dgn umur kita.
Kalo si pria sering bgt ketemu sama si wanita, tapi mereka sama2 masih berumur 5 tahun, ya tidak mungkin dong mereka menikah. Bisa dibilang belum ada "energy" untuk menikah. Begitu juga kalo si pria dan wanita sudah cukup umur, sama2 sudah ada energy untuk menikah tetapi yang satu dikutub utara dan yg satu di kutub selatan dan tidak ada chance untuk bertemu. Kemungkinan terjadinya pernikahan juga kecil.
Analogi yang simple tapi menarik. Lumayan bisa jadi alat untuk mengingat Arhenius equation ini.
2 comments:
wah, bener banget tuh, dhek dham...
Analoginya pas, tapi..
Ada salah satu asumsi yang harus ditambahkan:
frekuensi pertemuan adalah frekuensi pertemuan secara fisik maupun nonfisik dan besarnya harus sebanding. Pertemuan non fisik, misalnya ketemuan lewat telpon ato messenger.
Kalo pertemuan fisik sebanding dengan pertemuan secara online, mungkin persamaan tersebut bisa menjelaskan analogi marriage. Tapi kalo enggak?
Contoh:
Asumsi usia sudah cukup (E tinggi), sedangkan
Ketemuan secara fisik jarang (frekuensi rendah), tapi ketemuan secara nonfisik sering (frekuensi tinggi), total = E tinggi.
Seharusnya kemungkinan Marriage tinggi (Rate of Reaction tinggi), tapi dalam kenyataannya enggak juga.
Discrepancy of theory deh, jadinya..
Btw, kondisi yang seperti ini nih, yang jadinya bikin gak bisa jaga hati... *lho* hehehe...
Terjadi discrepancy antara teori dan praktek, yang ternyata menunjukkan juga bahwa dalam dalam hukum Islam hal seperti ini nggak boleh.
Wah wah, seru nih, dhek dham...
Hehehe...iya betul. setuju kak dil
Post a Comment