Dan Para Setan pun ResaH
>> Wednesday, March 16, 2005
Gemuruh langkah2 setan terdengar mulai mendekat...
dan semakin dekat, semakin jelas.
Entah apa yg mereka jadikan alasan mengusir kami...
Ninja...teroris...antisosial...meresahkan masyarakat...
Sadarkah kalian...
Kami ini saudara seiman kalian...
Darah kami haram atas kalian...
Apakah kami lebih buruk dari sekelompok pelacur dan penjudi?
Tak ada semburat takut ataupun cemas pada wajah2 para ikhwah...
MasyaAllah...terheran2lah aku dgn ketakutanku sendiri
Dan sebuah bisikan menguatkan terdengar ditelinga...
"Sabar ukhti, jangan khawatir...Allah bersama kita"
******
Jangan usik kami. Biarkan kami berlari jauh, bersama dengan dien kami.
8 comments:
Puisi yang penuh makna buk:)...
cuman kurang sreg dipemakaian kata ikwah disini..(dateng2..protes heheh:)
Kenapa buk?
(buat ngisi lunch time:)...
[Gemuruh langkah2 setan terdengar mulai mendekat
Dan semakin dekat, semakin jelas.
Entah apa yang mereka jadikan alasan mengusir kami
Ninja…teroris…antisocial…meresahkan masyarakat..]
-- > Menurut ana pertama kali membaca paragraph ini merefer kepada kaum Yahudi dan Nashara yang tidak akan senang melihat kita sampai kita mengikuti milah mereka -1
Terus ana liat paragraph berikutnya bisa juga kepada para ahlul bid’ah wa syahwat yang menganggap aneh ahlul sunnah-2…
[Sadarkah kalian…
Kami ini saudara seiman kalian…
Darah kami haram atas kalian..
Apakah kami lebih buruk dari sekelompok pelacur dan penjudi?..]
-- > Hm..mencoba mengerti paragraph ini:
Ini lebih menitik beratkan kepada saudara seiman…(yakni yang mengaku Islam sebagai agamanya), dan tebakan ana ini lebih mengarah kepada point 2
[Tak ada semburat takut ataupun cemas pada wajah2 para ikwah..
MasyaAllah…terheran-heranlah aku dengan ketakutanku sendiri]
--> Well in my humble opinion: penggunaan kata ikhwah disini, mengalami penurunan makna bila dipengaruhi paragraph sebelumnya, kalau yang dimaksud adalah umat Islam.
Menurut ana kata ikwah disini tidak sebaiknya ditempatkan dalam paragraph ini, karena kata-kata ikhwah bermakna lebih mendalam yang menggambarkan ikatan hati yang kuat, silaturrahmi dan persaudaraan bukan dimaknai perpecahan.
[Dan sebuah bisikan menguatkan terdengar ditelinga..
Sabar ukhti, jangan khawatir…Allah bersama kita]
-- > ini do’a buat saudara seiman mustinya, amiin…La tahzan…InnAllaha ma’ana
(At-Taubah:40)
“…. "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita." Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quraan menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana “.
****(ini end of puisinya)
[Jangan usik kami…
Biarkan kami berlari jauuhh…bersama dengan dien kami…]
--> mari kita berlindung kepada Allah agar tetap dalam jama’ah…:)…
Ada sebuah hadist yang ana nemu di sebuah artikel:
"Artinya : Barangsiapa keluar dari ketaatan serta memisahkan diri dari jama'ah lalu mati, maka kematiannya adalah kematian secara jahiliyah. Barangsiapa berperang dibawah panji ashabiyah, emosi karena ashabiyah lalu terbunuh, maka mayatnya adalah mayat jahiliyah. Barangsiapa memisahkan diri dari umatku (kaum muslimin) lalu membunuhi mereka, baik yang shalih maupun yang fajir dan tidak menahan tangan mereka terhadap kaum mukminin serta tidak menyempurnakan perjanjian mereka kepada orang lain, maka ia bukan termasuk golonganku dan aku bukan golongannya" [Hadits Riwayat Muslim]
---
wallahu'alam
(note: buk...report...report...report...!!!!, ayo mau lihat udah kelar by this week heheh)
Waduh...dibahas hbs2an deh...
Jazakillah buk atas kritikannya.
kata "ikhwah" memang benar dimaksudkan untuk saudara2 saya seiman, seakidah, sejalan, yang tertindas oleh para setan (bukan para setan yg saya sebut di paragraf 1), mungkin ~athifah~ salah dalam memaknainya...
Biarkan kami berlari bersama agama kami...
kata kami itu biasanya dipakai untuk kt ganti orang pertama jamak...
jadi disini memang maksudnya jamaah...
***blog ini dibuat unk menuangkan apa yg ada dlm pemikiran dan pemaknaan penulis sendiri...
Mau ngerame in commentnya:)
Afwan ya buk...
Please don't take it wrongly ..
ini bukan kritikan, just want to share my though:)
Hehe...jadi dibahas deh:)...
Setelah dibaca-baca ulang, baru ana mengerti konteks puisinya...
Ana pikir ikhwah yang dimaksud adalah yang menganggap *kami* sebagai ninja hatori..;), antisosialis dan meremehkan masyarakat, yang mengusir *kami*..
(that's why, ana katakan ada penurunan makna)
Ternyata ikhwah yang dimaksud adalah *kami*
na'am kami adalah kata ganti orang pertama jamak..:)
---dan hadits itu untuk menyemangati *kami* berlari:)
***blog ini dibuat unk menuangkan apa yg ada dlm pemikiran dan pemaknaan penulis sendiri...
~~~hm...hm...~~~(~_~)
commentnya buat ana ramein kan hehe:D
Mau ngerame in commentnya:)
Afwan ya buk...
Please don't take it wrongly ..
ini bukan kritikan, just want to share my though:)
Hehe...jadi dibahas deh:)...
Setelah dibaca-baca ulang, baru ana mengerti konteks puisinya...
Ana pikir ikhwah yang dimaksud adalah yang menganggap *kami* sebagai ninja hatori..;), antisosialis dan meremehkan masyarakat, yang mengusir *kami*..
(that's why, ana katakan ada penurunan makna)
Ternyata ikhwah yang dimaksud adalah *kami*
na'am kami adalah kata ganti orang pertama jamak..:)
---dan hadits itu untuk menyemangati *kami* berlari:)
***blog ini dibuat unk menuangkan apa yg ada dlm pemikiran dan pemaknaan penulis sendiri...
~~~hm...hm...~~~(~_~)
commentnya buat ana ramein kan hehe:D
Hehe...iya buk...
ayo diramein laghi...(lho)...
:)
Hehe...iya buk...
ayo diramein laghi...(lho)...
:)
Post a Comment