Cita-cita yang Agung

>> Tuesday, July 10, 2007

Atas request Intan, nih dek apa yang sempat tercatat...
O iya, ini belum dimuroja'ah oleh siapapun. (Zauji, kalau ada yang salah tolong koreksi ya)


Rangkuman Kajian Sabtu Malam, 7 Juli 07, Eunos
Ust. Abu Zubair (Pekan Baru, Riau)

Marilah kita ambil contoh dari shohabat2 Rasulullah dan para Ulama yang cita-citanya membumbung tinggi ke langit dan jauh dari rendahnya bumi…

1. Abu Hurairah

Abu Hurairah adalah shahabat Rasulullah yang mulia yang paling banyak meriwayatkan hadist (lebih dari 6000 hadist). Begitu banyak ibadah Abu Hurairah, dari Utsman An Nahdi, ia berkata, “Aku pernah bertamu kepada Abu Hurairah selama tujuh hari. Dan menjadi kebiasaan Abu Hurairah, istri, dan pembantunya untuk saling bergantian menjadikan malam 3 bagian. Seorang dari mereka shalat kemudian membangunkan yang lainnya…”

Abu Hurairah sendiri menjelaskan kegiatan setiap malamnya, “Aku membagi malam menjadi 3 bagian. Sepertiganya kugunakan untuk tidur, sepertiganya untuk shalat, dan sepertiga lainnya aku pergunakan untuk mengulang2 hadist Nabi.”

Tatkala menjelang ajalnya, Abu Hurairah menangis di atas tempat tidurnya. Maka ditanyakan kepadanya, “Apa yang membuatmu menangis wahai Abu Hurairah?” Dia menjawab, ”Aku sesunggunya tidak menangisi dunia kalian ini. Namun aku menangis karena jauhnya perjalanan, sedangkan perbekalanku sedikit. Aku sekarang berada dalam tangga yang curam, antara surga dan neraka. Aku tidak tahu berjalan ke arah mana dari keduanya.” Kemudian dia berwasiat, “Jika aku meninggal, janganlah kalian meratapiku sebab Rasulullah tidak pernah meratapi kematian.”

Lalu Marwan masuk menjenguknya sebelum saat2 kematian dan berkata, “Mudah2an Allah memberimu kesembuhan wahai Abu Hurairah,” Akan tetapi Abu Hurairah menghadap ke arah lain dan tidak menjawab apa yang dikatakan oleh Marwan. Dia menoleh untuk bermunajat kepada Allah dengan penuh keyakinan. Dia telah mengisi kehidupannya dengan berbagai amal kebaikan, yang menanti rahmat Allah seraya berdoa, “Ya Allah sesungguhnya aku sangat gembira bertemu denganMu, maka bersenanglah untuk bertemu denganku.”

2. Rabi'ah bin Ka’ab Al Aslami

Dia berkata, "Aku pernah bermalam di rumah Rasulullah. Disana aku yang membawakan air wudhu dan keperluan2 beliau yang lain. Tiba2 Rasulullah berkata, “Mintalah sesuatu kepadaku!" Lalu aku berkata, “Aku minta agar bisa menjadi temanmu di surga.” "Adakah yang lain?," tanya beliau. "Itu saja," jawabku. Lalu Rasulullah berkata, “Bantulah aku dengan cara engkau sering bersujud.” (HR Muslin no 489)

3. Ibnul Jauzi

“Umur ini sangat berharga, waktu yang sudah terlewati tidak akan bisa kembali lagi, janganlah kalian rela menukarnya kecuali dengan surga.”

4. Umar bin Abdul Aziz

Sebelum menjadi kholifah, beliau berkata kepada istrinya, “Jiwaku sangat menginginkan kepemimpinan.” Akhirnya Allah wujudkan keinginannya menjadi kholifah. Dan setelah menjadi pemimpin, beliau berkata lagi kepada istrinya, “Jiwaku sangat menginginkan surga.”

Ketika beliau akan wafat, beliau mengucapkan ayat, “Itulah kampung akherat yang Kami berikan untuk orang2 yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi…" (Al Qashash 78)

Subhanallah, lihatlah bagaimana tingginya cita2 mereka, yaitu surga! Cita2 yang tinggi yang disertai dengan amal dan tidak sekedar semangat yang menyala2 di lisan saja. Cukuplah perkataan Abu Hurairah menjadi renungan bagi kita, “…aku menangis karena jauhnya perjalanan, sedangkan perbekalanku sedikit.” Jika Abu Hurairah yang ahli ibadah saja berkata demikian, lalu bagaimana dengan kita yang ibadahnya masih begini-begini saja (so so, kata orang singapur). Sholat sunnah kadang2 saja, lebih sering kalah sama kantuk dan hangatnya selimut. Mengaji jarang, lebih2 menghafal Al Quran… jauuh… Apalagi shoum sunnah, hampir ngga pernah.

Astaghfirullah… Apakah masih sanggup berleha2? Tidak inginkah menjadi orang2 yang dicintai oleh Allah? Bukankah hamba yang melaksanakan ibadah yang fardlu kemudian menyempurnakannya dengan yang sunnah akan dicintai oleh Allah? Dan lalu apa yang diminta akan dikabulkan dan jika meminta perlindungan akan dilindungi oleh Allah?

Ayo semangat wujudkan cita2 kita dengan amal! Jangan hanya berhenti di ujung lidah saja! Barang siapa yang menjadikan akherat sebagai cita2nya, Allah akan jadikan kekayaan di dalam hatinya (qonaah).

  1. Tentukan tujuan hidup kita, pahami untuk apa kita hidup yaitu untuk beribadah (Adz Dzariyat 56)
  2. Ikuti jalan Rasulullah, shahabat, tabi’in, dan para ulama sesudah mereka
  3. Rintangan akan dihadapi dalam perjalanannya, yakinlah dengan ijin Allah kita akan bisa melewatinya (iyya ka na’budu wa iyya ka nasta’inu, hanya kepadaMu ya Allah kami memohon, dan hanya kepadaMu kami meminta pertolongan)
  4. Cukupkan perbekalan yaitu dengan ilmu syar’i (Quran dan sunnah shohihah)
  5. Bertemanlah dengan orang2 yang sholih yang mampu menjaga keistiqomahan kita
  6. Banyak membaca ayat2 dan hadist2 tentang akherat, surga, dan neraka.
  7. Banyak membaca siroh, kisah2, dan biografi para ulama
  8. Tingkatkan ILMU dan AMAL kita!

Terimalah kebenaran sekalipun itu datang dari orang yang paling engkau benci, dan tolaklah kebatilan sekalipun itu datang dari orang yang paling engkau cintai.

0 comments:

Post a Comment

  © Blogger template by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP