Berapa % Waktu Kita Untuk Anak?
>> Tuesday, June 17, 2008
Sejak menjadi ibu rumah tangga paruh waktu, pembagian waktu/perhatian kepada anak adalah sebuah tantangan. Perhatian disini bukan sekedar memastikan bahwa anak baik2 saja, tapi lebih kepada kehadiran kita sepenuhnya untuk si anak.
Tidak dipungkiri, kadang sepulang dari bekerja, physically kita hadir dihadapan anak, tapi jiwa/pikiran kita bisa saja tidak sepenuhnya hadir bersamanya, entah karena lelah atau yang lain.
Sejak Khansa bisa bicara dan banyak cerita, saya mulai merasakan tuntutannya untuk di dengar dan diperhatikan, SEPENUHNYA, ketika saya dirumah.
'Bunda, ngga boleh mandi.'
atau
'Bunda, main sama Khansa aja.'
Itu kalimat yang sering terdengar begitu saya sampai rumah. At least harus spend 15 menitan bersama Khansa dulu, baru deehh setelah itu Bunda diijinkan mandi. Pun selagi mandi, kadang sambil ditongkrongin di luar kamar mandi.
Begitu juga kalau malam2 saya ngobrol dengan suami, membicarakan masalah yang penting misalnya, Khansa akan make noise... (entah yang teriak2 lah, lempar2 mainan, sok minta ini itu atau yang lain), tanda dia minta perhatian PENUH.
Kadang jengkel, Khansa kenapa siihh... bentar dong nak. Ayah bunda kan capek juga, mana banyak urusan lagi...
Kalau sudah terlalu capek, secara tidak sadar kadang kita menunjukkan mimik muka ngga suka/sebal pada anak. Padahal si anak sedang semangat2nya minta dibacain cerita atau dengan hebohnya angkat2 mainan ngajakin main sama2. Akhirnya anak sedih dan kecewa. Kalau sudah begitu, duhh sedih rasanya. Nyesel.
Kalau dipikir2, hanya 3-4 jam kita bersama anak sepulang bekerja dan kira2 hanya 1 jam sebelum berangkat kerja. Jadi hanya 5 jam interaksi aktif bersama anak. Kasian sekali si anak kalau perhatian penuh tidak bisa didapat dari ayah bundanya dalam waktu yang hanya 5 jam ini.
Bukan salah si anak, sama sekali bukan. Perhatian kita, waktu kita, kasih sayang kita, kehadiran kita menemani mereka memang lah hak anak. Salah siapa memilih bekerja? bukannya bunda memang seharusnya di rumah bersama anak? nah lhoo...
Jadi... (reminder untuk kami sendiri)
Ayah Bunda harus terus belajar dalam hal ini. Sebisa mungkin begitu kita dirumah, waktu kita sepenuhnya untuk Khansa. Bukan untuk komputer atau yang lain yaaa, *ehem ehem*.
0 comments:
Post a Comment