Suami Bukan Malaikat

>> Monday, July 14, 2008

Disalin dari Majalah Fatawa Vol IV/No 06, Juni 2008

Diantara para istri ada yang sangat ingin mendapatkan suami yang ideal, sesuai dengan apa yang ia ingin dan angankan. Seringkali hal ini menjadikannya 'berenang' dalam lautan idealisme dan menjauhi realitas. Ia menginginkan agar pasangan hidupnya adalah sosok yang sempurna dalam segala hal.

Inilah yang biasanya kita dapatkan pada sebagian kaum istri. Ia menginginkan dari suaminya segala hal yang ia kehendaki. Sesungguhnya orang yang berenang dalam lautan idealisme ini sama saja berenang melawan arus dan ia tidak akan bisa mendapatkan apa yang ia inginkan. Ia malah akan kehilangan sebagian dari hakikat2 penting mengenai kehidupan dan ia akan terus merasa letih dan tidak bisa bahagia.

Seharusnya seorang istri menyadari beberapa hal berikut:

1. Yang namanya suami itu tidaklah memiliki segala hal yang kita cintai dan kita inginkan. Bahkan padanya terdapat sesuatu yang kita sukai dan kita benci. Suami bukanlah sosok yang bisa dikatakan ideal dan memang tidak akan bisa menjadi demikian. Setiap orang tentu memiliki kelebihan dan juga kekurangan. Dan engkau wahai wanita, tidak akan bisa mendapatkan sosok yang terbebas dari cacat atau kekurangan. Jika kebaikannya mengalahkan keburukannya, maka itulah seorang mukmin. Jika ia memiliki banyak kelebihan dan lebih sedikit kekurangannya, maka itulah sebaik2 suami.

2. Bukan sesuatu yang ringan atau mudah mengubah kebiasaan dan sifat2 kepribadian seseorang, terlebih setelah menikah dan menjadi suami. Oleh karena itu terimalah suamimu sebagaimana adanya dan berusahalah memperbaiki hal buruk yang engkau lihat untuk diganti dengan yang baik dengan cara yang bijaksana. Waspadalah jangan sampai engkau membuatnya terluka.

3. Janganlah engaku jadikan keburukan2 itu melupakanmu dari kebaikan2 yang ada. Dalam arti, barangkali engkau marah pada suamimu karena suatu hal, karena suatu hari ia tidak menyenangkan terhadapmu. Akan tetapi jangan sampai hal ini menjadikanmu lupa akan kebaikan2nya, lantas engkau katakan, 'Dia tidak pernah berbuat baik padaku sama sekali.' Atau kalimat semisalnya.

Tindakan seperti ini adalah bentuk keingkaran kepada suami. Nabi kita telah memperingatkan kaum wanita dari tindakan seperti ini dengan bersabda, "Aku melihat ke dalam neraka dan ternyata kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita. Mereka itu ingkar." Ditanyakanlah kepada beliau, "Apakah karena mereka itu ingkar kepada Allah?" Beliau menjawab, "Mereka itu ingkar kepada suami. Jika engkau berbuat baik kepada salah seorang dari mereka sepanjang engkau hidup bersamanya, lantas ia melihat sesuatu (yang tidak mereka sukai) darimu, ia pun berkata, 'Aku tidak pernah melihat kebaikan darimu sama sekali.'" (HR Bukhori)

Oleh karena itu waspadalah wahai muslimah, jangan sampai engkau menjadi bagian dari golongan wanita yang ingkar kepada suami sehingga engkau bisa menjauhkan diri dari neraka. Janganlah engkau melupakan kebaikan2nya tatkala engkau sedang diperlakukan secara tidak baik. Janganlah engkau mengucapkan sesuatu karena marah, selain kata2 yang benar.

1 comments:

Bunda Lala 10:04 AM  

istri juga bukan bidadari kan mba'?
:D

Post a Comment

  © Blogger template by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP