Syifa Sakit
>> Tuesday, September 08, 2009
(Kejadiannya sudah tgl 27 Agust tapi baru sempat dipost sekarang)
Syifa sedang tidur waktu Bunda pulang kerja sore itu. Bunda lalu mandi. Selesai mandi, ternyata Syifa sudah bangun dan digendong Ayah. Kelihatan agak lemas. Bunda ngga kepikiran apa-apa waktu itu, mungkin karena bangun tidur jadi kelihatan malas. Selama kita buka puasa, Syifa nangis-nangis, maunya nempel sama Ayah atau Bunda. Begitu terus sampai kita selesai sholat maghrib.
Agak heran juga, karena badannya ngga anget tapi kok rewel. Mungkin mau pilek, itu yang ada dipikiran Bunda. Ngga lama kemudian Syifa muntah banyak sekali. Hampir semua makan sorenya (yang dimakan sekitar jam 5an sore) keluar. Wajahnya pucat. Ayah Bunda mulai waspada, si adek ngga enak badan sepertinya. Bunda pijat2 punggung dan telapak kaki/tangannya pakai minyak kayu putih supaya hangat.
Selama Ayah pergi tarawih, Syifa masih muntah-muntah. Lama kelamaan muntahnya jadi encer. Karena memang sudah ngga ada lagi makanan diperutnya. Setiap dikasih minum, ngga sampai 15 menit, muntah. Dikasih ASI juga sama saja. Sampai Ayah pulang tarawih masih sama kondisinya. Badannya lemas, mukanya pucat dan mulai demam.
Semalaman Syifa tidur dipundak Ayah/Bunda sambil sesekali nangis. Ayah/bunda juga jadi ngga bisa tidur semalaman. Muntah masih sering. Sekitar jam 2 pagi, Bunda perhatikan mulut Syifa kering, wajahnya makin pucat. Bunda kasih minum sedikiiit aja, eh muntah lagi. Ngga tega lihatnya. Akhirnya kita putuskan untuk bawa Syifa ke RS saat itu juga karena takut dehidrasi. Sampai NUH, dokter langsung kasih minuman manis untuk mengatasi dehidrasi. Tapi sama saja, muntah juga. Akhirnya dokter putuskan bahwa Syifa harus dirawat inap. Syifa harus di infus untuk mencegah dehidrasi. Diagnosa dokter, Syifa terkena virus stomach flu.
Pagi itu Syifa masuk ruang rawat inap dan dipasang infus. Alhamdulillah mulai bisa tidur agak lama. Ayah/Bunda jadi bisa sedikit istirahat. Siangnya mulai bisa minum sedikit-sedikit tanpa muntah. Dokter memang tidak memberikan obat apa-apa mengingat Syifa masih terlalu kecil, selain itu viral infection akan sembuh dengan sendirinya, kita hanya perlu mensupport tubuhnya supaya kuat selama melawan si virus. Agak sore Syifa mulai bisa duduk dan senyum-senyum ngajak mainan walau demamnya masih berkisar 38 derajat. Bunda mulai kasih bubur sedikit-sedikit supaya perutnya ngga kosong sekali. Alhamdulillah ngga muntah. Malamnya Syifa tidur pulas sekali.
Paginya Bunda kasih bubur lagi dengan porsi agak banyak dan ngga muntah. Wajahnya sudah mulai merah, ngga pucat lagi. Mau main-main lagi. Akhirnya Ayah minta dokter untuk discharge Syifa hari itu. Alhamdulillah boleh pulang karena perkembangannya baik dan suhu badan sudah turun, berkisar di 37 derajat. Alhamdulillah...
Bunda masih penasaran virusnya itu dari mana ya? Karena Syifa sehari-hari cuma dirumah aja. Ya, Qodarullah ada virus numpang lewat ya nak. Tapi memang seperti kata dokter, "Children pick it up from everywhere..." Ini jadi pelajaran supaya Ayah Bunda semakin sabar ngurusin anak-anak.
Sekarang Syifa sudah ceria lagi seperti biasa, main-main lagi sama mbak Khansa yang sudah kangen ditinggal adiknya 2 hari 1 malam =)
0 comments:
Post a Comment