Mengapa tiba-tiba anak jadi pemarah?
>> Tuesday, March 02, 2010
Sudah beberapa hari ini Khansa suka sekali marah-marah. Kalau sudah ngambek, teriak-teriak ngga karuan. Padahal sebelumnya Khansa jarang teriak-teriak. Kalau ngambek paling-paling nangis, tapi tidak ada teriakan. Sedih sekali Bunda kalau Khansa sudah mulai begitu.
Adek Syifa juga suka takut kalau lihat mbaknya marah-marah. Si adek biasanya langsung minta peluk ayah atau bunda. Kasian...
Semalam Khansa ngambek lagi sampai teriak-teriak, semua orang disuruh jauh-jauh, ngga boleh dekat. Akhirnya kita diamkan dia beberapa saat sampai agak mereda. Setelah mereda, baru mau Bunda dekati, itu pun pelan-pelan sekali. "Bunda! Peluk mbak! Gendong!" begitu teriaknya. Setelah bunda peluk, lumayan reda emosinya. Jam 9 malam minta mandi lalu minum susu sambil minta terus dipeluk Bunda. Ditengah-tengah minum susu, Khansa bilang, "Bunda, mbak tadi marah-marah. Mbak sedih." Itu saja kalimatnya. Ketika Bunda tanya lebih jauh, Khansa cuek saja sambil lanjut minum susu. Bunda jadi bertanya-tanya, apa ya yang bikin Khansa sedih sehingga marah-marah.
Mungkin Khansa merasa sedih atau tepatnya kecewa dengan perubahan-perubahan yang harus dia jalani akhir-akhir ini. Mulai dari kita tidak punya khadimat lagi, Khansa sakit batuk/pilek disusul sakit HFMD (hand, foot and mouth disease) dan absen sekolah sampai 2 minggu, lalu kita liburan di Indonesia (dengan segala keribetan dan kelelahannya), dan yang terakhir gantinya pengasuh dia sehari-hari yang mungkin masih belum bisa memahami kebiasaan-kebiasaan atau kemauannya. Atau mungkin juga karena Ayah Bunda yang kadang suka ngga sabar menghadapi Khansa (juga karena lelahnya fisik dan pikiran kami akhir-akhir ini). Kata para ahli sih perilaku anak mencerminkan bagaimana orang tua mengasuh/mendidiknya. Maafkan kami ya nak…
Semoga Allah beri kesabaran yang banyaaakk buat Ayah Bunda dalam menghadapi anak-anak. Semoga Allah jadikan Khansa-Syifa anak yang sholihah dan halus budi pekertinya. Amin.
0 comments:
Post a Comment