A mother of three...

Setelah melahirkan Hudza, seperti yang sudah-sudah, si bunda mengalami yang namanya mood swing, sensitif dan kawan kawannya.

Udah siap-siap sih sebelumnya, karena sudah pengalaman melahirkan 2 kali dan setiap kalinya mengalami yang namanya 'baby blues' selama kira-kira 2-3 minggu setelah melahirkan.

Tapi kali ini kadarnya lebih berat dari sebelumnya. Mungkin karena sudah ada Khansa-Syifa yang masih kecil dan juga butuh perhatian. Hari pertama di rumah, Syifa nangis dengan tangisan yang terdengar sediiih banget sewaktu dia lihat bundanya kasih nen ke adek. Duhh... hancur hati bunda lihat si kakak nangis sedih begitu. "Nenen... kakak... nenen," tangisnya. Walaupun selama hamil kemaren ASI bunda sudah tidak keluar sama sekali, Syifa masih suka nen sekedar untuk minta disayang-sayang.

Jadi selama beberapa hari pertama, setiap Bunda kasih nen ke adek, kakak harus diajak menjauh dulu, jangan sampai melihat. Kalo engga, ya bakal terjadi drama yang menyedihkan...

Alhamdulillah, pelan-pelan si kakak akhirnya bisa dikasih tau. "Kak, nen nya gantian ya... adek dulu, nanti kakak juga, ok?" kata Ayah. Si kakak sekarang sudah tau kalau jatah nen dia pagi bangun tidur dan malam sebelum tidur aja. Bunda akan biarkan si kakak nen sampe puas, sampai dia minta berhenti sendiri. Jadi ngga pernah protes lagi kalau liat adek nen.

Selain urusan nenen-nenenan ini, malam pertama di rumah sepulang dari RS, bunda mengalami kram perut yang sakiiit banget. Sebelumnya ngga pernah mengalami yang seperti ini setelah melahirkan. Perut kram ngga karu-karuan, jahitan juga masih perih banget. Ya komplit lah buat bikin mood jadi melow-melow...

Setelah kram perut membaik, drama selanjutnya adalah bengkak di p*yudara karena ASI yang belum lancar. Bawaannya pengen marah-marah aja kalo kesenggol dikit. Kyaaaaa... jangaaaan deket2 bunda pliss... Ditambah lagi si mbak suka berbuat ulah. Yang susah makan-mandi lah, nakalin kakak lah, berantakin mainan ngga jelas lah. Seakan sengaja bikin bundanya bernada 8 oktaf terus... Heran lah pokoknya, cari-cari perhatian, susah diatur.

Mood mulai membaik di minggu ke-2 karena bengkak sudah mulai berkurang. Mulai bisa main sama Khansa-Syifa. Tapi sepertinya rada-rada over-do... gendong-gendong Syifa, berdiri-duduk ngikutin anak-anak main, setelah itu ngerasa ada yang turun di daerah rahim bawah. Sakit kalau dipakai pee dan jalan. Ini juga gara-gara harus bolak balik ke KBRI ngurus akte dan passport Hudza naik MRT (MRT sekarang jam packed, susaaah sekali dapet tempat duduk). Deg-degan juga waktu nyadar ada yang turun ke daerah V. Setelah baca-baca di internet, kemungkinan rahimnya turun karena otot penyangganya sudah ngga sekuat dulu lagi. Ini bisa karena melahirkan, mengejan, juga mengangkat beban berat. Alhamdulillah setelah mengurangi aktifitas yang berat-berat, perutnya diurut-urut sendiri sambil tiduran dan kaki diangkat (ditahan dengan bantal) rasanya agak baikan. Sekarang tinggal ditelatenin di urut-urut sambil tetep hati-hati.

Sekarang sudah hampir masuk minggu ke-4, alhamdulillah mood swing sudah jauuuhh berkurang. Anak-anak sudah mulai settling down dengan rutinitas hariannya. Khansa yang tadinya suka gangguin Syifa, sudah mulai kooperatif. Khansa mulai bisa di nasehatin. Khansa-Syifa bisa akur main berdua, Hudzaifa juga sudah teratur jam mimik dan tidurnya.

Alhamdulillah, Allah karuniakan bunda anak-anak yang sehat, lucu dan pinter, sholeh sholihah insya Allah. Semoga kalian bisa jadi ladang pahala buat kami. Semoga Allah bimbing kami menjaga dan mendidik kalian. Bismillah...

bunda,
-yang kadang masih belum percaya sudah punya anak tiga!-