Untuk Seorang Kawan - Bersabarlah
>> Tuesday, December 28, 2004
Kawan, aku tak pandai merangkai kata. Namun diam-diam ku simak perjalanan hidupmu. Sabarlah teman, ujian-ujian Nya adalah anugrah bagimu. Semoga suatu saat nanti kita dipertemukan kembali dgn keadaan iman yang lebih baik.
Semoga nasehat dibawah ini bisa menguatkanmu...
[sumber: jilbab-online]
Ketika ujian menghampiri kita, ada dua hal yang mesti kita ingat:
1. Bahwa ujian yang kita alami ini datang dari Allah Subhanahu wa Ta'ala
"Tiada sesuatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu bergembira terhadap apa yang diberikanNya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi menyombongkan diri."
(Al-Hadid:22-23)
2. Bahwa ujian itu baik bagi kita
Di balik ujian yang kita alami, terdapat hikmah dan faidah yang besar yang baik dan bermanfaat untuk kita. Tentunya apabila ketika ujian itu kita hadapi dengan kesabaran. Diantara hikmah dan faidahnya adalah:
a. Diampuni dosa dan kesalahan
"Setiap musibah yang menimpa mukmin, baik berupa wabah, rasa lelah, penyakit, rasa sedih, sampai kekalutan hati, pasti Allah menjadikannya pengampun dosa-dosanya"
(HR. Bukhari-Muslim)
"Tidaklah seorang Muslim ditimpa gangguan berupa penyakit dan lain-linnya, melainkan Allah menggugurkan kesalahan-kesalahannya sebagaimana pohon yang menggugurkan daunnya."
(HR. Bukhari-Muslim)
b. Ditinggikan derajatnya
"Tidaklah seorang mukmin tertusuk duri atau yang lebih kecil dari duri, melainkan ditetapkan baginya satu derajat dan dihapuskan darinya satu kesalahan."
(Diriwayatkan Muslim)
Dari Abu Hurairah Radhiallahu'Anhu, dia berkata Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
"Sesungguhnya seseorang benar-benar memiliki kedudukan di sisi Allah, namun tidak ada satu amal yang bisa menghantarkannya ke sana. Maka Allah senantiasa mencobanya dengan sesuatu yang tidak disukainya, sehingga dia bisa sampai ke kedudukan itu."
(Ditakhrij Abu Ya'la, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim; Menurut Syaikh Al-Albany: hadits hasan)
c. Pembuka jalan ke surga
Allah Subhanahu berfirman:
"Hai anak Adam, jika engkau sabar dan mencari keridhaan pada saat musibah yang pertama, maka Aku tidak meridhai pahala bagimu selain surga."
(Ditakhrij Ibnu Majah; Menurut Syaikh Al-Albany: hadits hasan)
d. Menjadikan kita ingat kepada Allah dan kembali kepada-Nya
Biasanya ketika seseorang dalam keadaan bahagia, suka tenggelam dalam kenikmatan dan syahwat. Menyibukkan diri dalam urusan dunia dan melalikan Allah, dan tidak jarang terjerumus dalam kemaksiatan dan kedurhakaan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Ketika Allah mencobanya dengan musibah, dia akan ingat kepada Allah, bertobat, dan kembali memenuhi hak-hak Allah yang telah dia tinggalkan.
e. Menjadikan kita sabar
Abdul Malik bin Abjar berkata:
"Setiap orang pasti mendapat cobaan afiat, untuk dilihat apakah dia bersyukur, atau mendapat bencana untuk dilihat apakah dia bersabar."
Apabila kita memahami hal ini, yaitu musibah dapat menghapus dosa kita dan mengangkat derajat kita; maka sabar dan ridholah terhadap hal tersebut karena janji Allah itu pasti:
"Dan Allah menyukai orang-orang yang sabar."(Ali Imran:146)
"Sesungguhnya hanya kepada orang-orang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas."(Az-Zumar:10) "Sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu, (sambil mengucapkan): 'Keselamatan atas kesabaranmu.' Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu."(ar-Raad: 23-24)
"Sungguh unik perkara orang mukmin, sesungguhnya semua perkaranya adalah baik. Jika ia mendapat kebahagiaan, ia bersyukur dan jika ia mendapat ujian ia bersabar, maka (hal itu) merupakan kebaikan baginya."(HR.Muslim)
0 comments:
Post a Comment