Misionaris AS Bawa 300 Anak Aceh
>> Thursday, January 20, 2005
Ya Allah, siapa saja yang menginginkan kejahatan terhadap Islam dan kaum muslimin maka sibukanlah ia dengan urusan dirinya sendiri, dan tolaklah makar dan rencana busuknya itu serta timpakanlah keburukan atas dirinya, sesunguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Kami memohon kepada Allah Yang Maha Mulia dengan asma-Nya yang husna dan sifat-Nya yang 'Ula agar menyatukan barisan kaum muslimin, menautkan hati mereka, mendamaikan diantara mereka, menunjuki mereka jalan-jalan kebaikan, melindungi mereka dari makar dan kejahatan musuh-musuh mereka serta menjauhkan mereka dari kekejian dan fitnah yang tampak maupun yang tersembunyi, sesunguhnya Dia Maha Pengasih.
Sumber: http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=183900&kat_id=3
Jumat, 14 Januari 2005
Satu kelompok misionaris berbasis di Virginia, Amerika Serikat (AS), mengaku telah membawa 300 anak yatim-piatu Aceh, pekan ini. WorldHelp, kelompok misionaris itu, menjemput langsung anak-anak Aceh itu dari Banda Aceh terus dibawa ke Jakarta, dan ditempatkan di keluarga-keluarga Kristen.
Dalam laporan koran ternama AS, Washington Post, edisi 13 Januari 2004, WorldHelp menyatakan bencana besar di Acehlah yang membuat mereka membawa anak-anak itu. ''Di masa normal, Banda Aceh tertutup bagi orang asing dan juga penyebar agama.'' Demikian pernyataan WorldHelp di situs internetnya. Tapi, lanjut organisasi keagamaan ini, karena kondisi darurat tak terelakkan, ada gempa tektonik dan tsunami, para misionaris memiliki hak untuk masuk dan menyebarkan agama mereka.
Menurut Washington Post, WorldHelp bekerja sama dengan kelompok Kristen diIndonesia yang ingin menanamkan prinsip-prinsip Kristiani secepat mungkin. WorldHelp menyebut anak-anak yang dibawanya kehilangan orang tua dan keluarganya. Rata-rata mereka berusia 12 tahun ke bawah. ''Mereka trauma, yatim-piatu, tidak punya rumah, tak tahu mau pergi ke mana, dan tak memiliki sesuatu untuk dimakan,'' kata WorldHelp. Jika anak-anak itu tinggal bersama keluarga Kristen dan memeluk Kristen, kata WorldHelp, mereka bisa membawa ajaran itu ke Aceh.
...
Presiden WorldHelp, Pendeta Vernon Brewer, mengatakan organisasinya telah mengumpulkan 70 ribu dolar AS untuk Aceh. Targetnya,kata Vernon, sampai 350 ribu dolar AS. Pemerintah Indonesia, jelasnya,sudah memberikan izin WorldHelp untuk membawa anak-anak itu ke Jakarta.''Pemerintah Indonesia juga sadar bahwa mereka akan kami Kristenkan,'' kata Vernon kepada Washington Post.
Juru bicara Departemen Luar Negeri RI, Marty Natalegawa, menyatakantidak memiliki informasi soal itu. Jika memang benar, kata Marty, itu merupakan pelanggaran berat terhadap undang-undang. Apalagi, kata Marty, pemerintah sudah melarang pengambilan/adopsi anak-anak Aceh oleh kelompok manapun. Marty mengaku tidak percaya ada pejabat Indonesia yangtelah menyetujui pengiriman anak-anak itu.
Vernon, yang juga pembaptis,adalah orang pertama yang lulus sekolah baptis dari Universitas Liberty Jerry Falwell di Lynhburg pada 1971. Ia sempat menjabat wakil presiden di Christian University sebelum mendirikan WorldHelp pada 1991. Kini, WorldHelp memiliki 100 tenaga kerja penuh waktu di AS dengan aktivitas misionaris di 50 negara diseluruh dunia. Partner lokal utama WorldHelp di Indonesia, kata Vernon,adalah Henry dan Roy Lanting. Keduanya menyelenggarakan sekolah bagi anak-anak yatim di dekat Jakarta.
-cut-
Allahu Akbar...itulah makar orang-orang Nasrani untuk menyesatkan kaum muslimin.
Lalu bagaimanakah seharusnya sikap kita? Bagaimanakah caranya menghadapi serangan yang ditujukan secara membabi buta terhadap Islam dan kaum muslimin !?
dikutip dari: http://www.almanhaj.or.id/
Oleh: Lajnah Ad-Daimah Lil Buhuts Ilmiah Wal Ifta
Tentu saja tanggung jawab besar ada di pundak kaum muslimin, baik secara individu maupun kelompok, rakyat maupun pemerintah dalam menghadapi arus kristenisasi yang memangsa setiap individu umat ini, yang besar maupun kecil, lelaki maupun wanita ! 'Hasbunallah wa ni'mal wakil!'.
Boleh kita katakan bahwa kewajiban itu berlaku secara menyeluruh meskipun harus kita akui bahwa ada solusi dan pemecahan syar'i secara khusus bagi setiap kondisi dan peristiwa, berikut perinciannya.
[1] Menancapkan kembali dasar-dasar aqidah Islamiyah di hati kaum muslimin.
Melalui kurikulum-kurikulum pendidikan dan tarbiyah dalam skala umum. Dan lebih memusatkan penanaman dasar-dasar aqidah ini bagi generasi muda, khususnya anak-anak, di lembaga-lembaga pendidikan formal maupun non formal, negeri maupun swasta.
[2] Membangkitkan fanatisme beragama yang positif di segala lapisan umat dan menumbuhkan keasadaran membela kesucian dan kehormatan Islam.
[3] Menutup seluruh saluran masuknya produk-produk kristenisasi, seperti film, selebaran, majalah dan lainnya. Yaitu dengan tidak memberi izin masuk dan menetapkan hukuman keras bagi yang melanggarnya.
[4] Memberikan penyuluhan kepada kaum muslimin tentang bahaya-bahaya kristenisasi serta wasilah-wasilahnya, menjauhkan kaum muslimin darinya serta mencegah mereka agar tidak terjerat jaring-jaringnya.
[5] Memperhatikan seluruh bidang yang menjadi kebutuhan primer kaum muslimin, diantaranya adalah pelayanan kesehatan dan pendidikan secara khusus. Berdasarkan realita yang ada dua perkara tersebut merupakan sarana yang vital bagi kaum Nasrani untuk mengambil simpati kaum muslimin dan menguasai akal pikiran mereka.
[6] Hendaknya setiap muslim dimana saja ia berada berpegang teguh kepada agama dan aqidah Islam walau bagaimanapun kondisi dan kesulitan yang dihadapi. Hendaklah mereka memegang teguh syiar-syiar Islam dalam diri mereka dan orang-orang yang berada di bawah penguasaannya sesuai dengan kadar kemampuan masing-masing, dan hendaknya setiap keluarga muslim memiliki benteng yang kokoh dalam menghadapi setiap usaha yang ingin merusak aqidah dan akhlak mereka.
[7] Hendaknya setiap pribadi maupun keluarga muslim tidak melakukan perjalanan ke negeri-negeri kafir kecuali untuk kepentingan yang sangat darurat, seperti untuk berobat atau menuntut ilmu yang sangat vital yang tidak dapat dipelajari di negeri-negeri Islam dibekali dengan kesiapan dalam menghadapi berbagai syubhat dan fitnah yang dibidikkan kepada kaum muslimin.
[8] Menggugah kesadaran sosial diantara kaum muslimin dan semangat tolong menolong diantara mereka.
Orang-orang berada hendaknya memperhatikan kaum fuqara', mengulurkan tangan kedermawanan mereka dalam hal-hal kebaikan dan program-program yang bermanfaat untuk mencukupi kebutuhan kaum muslimin. Sehingga tangan-tangan kotor Nasrani tidak terulur kepada mereka dan memanfaatkan kemiskinan dan kefakiran untuk memurtadkan mereka!.
0 comments:
Post a Comment