Refreshed...
>> Tuesday, February 15, 2005
Alhamdulillah, seminggu di rumah bisa melegakan rasa yg selama ini tertahan. Rasa kangen, lelah, gundah, bosan, sedih, juga cemas.
Tidak banyak yang berubah di kota kecilku, masih segar seperti dulu. Jalan2 pagi ke gunung, pulangnya mampir makan pecel pake es teh. Atau ke waduk, pulangnya mampir makan nila goreng. Atau jalan2 ke pasar, pulangnya makan serabi. Hampir setiap hari ada jadwal jalan2 pagi dan sarapan =)
Jadwal utama liburan kali ini menemani suami berburu buku, alhamdulillah pas ada pameran buku2 islami di Solo. Rame, hampir setiap penerbit buku-buku Islam membuka stand disana.
Disana juga sempat melihat bang Nopriadi sedang mengisi acara bedah buku, tapi karena rame tidak sempat cari tau buku yang di bedah judulnya apa. Yang jelas terdengar kata2 kapitalis amerika dan sejenisnya. Sempat ketemu juga sama teman-teman suami, ada teman kampus dulu, teman kost, bahkan teman SMA, subhanallah.
Puas cari buku lalu silaturrahim ke rumah sahabat lama yang baru saja menikah. Subhanallah, rumah mungil calon dokter itu didominasi oleh rak2 buku besar yang tidak hanya diisi dengan buku2 kedokteran tapi juga komplit dengan buku2 fiqih, hadist, ahkam, tauhid dan lain2. Semoga semangatnya mencari ilmu yg haq bisa menjadi contoh.
Jadwal lainnya adalah ke mantan kampus suami, UGM. Menemui mantan dosen TA suami. Bapak dosen ini sudah lebih dari sekedar dosen bagi suami. Jangan salah, beliau selain ahli dibidang mesin dan industri juga sangar dalam hal ilmu agama. Terlihat dari koleksi buku2 di ruang kerja beliau di kampus. Kitab2 asli berbahasa arab tersusun rapi, berderet di rak bukunya. Juga nampak dari penampilannya yang bersahaja dgn berjenggot dan celana yang tdk isbal.
Harus belajar dari orang2 seperti sahabat saya dan dosen suami tersebut. Bagaimana mereka bisa membuat skala prioritas dalam mencari ilmu dan memanage waktu belajar. Ilmu ad-dien dan ilmu dunia bisa sama2 berjalan. Ilmu dunia sbg wasilah untuk mencari ma'isyah dibekali dgn ilmu dien yang kuat dan mantap sehingga semua yang dilakukan bisa manfaat didunia sebagai manusia dan bekal di akhirat sebagai hamba.
Naudzubillah min dzalik jika ilmu dunia malah menjadikan manusia sombong dan lalai. Berkata sebagian salaf, "Inti dari ilmu adalah takut kepada Allah". Berkata Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anhu, "Cukuplah takut kepada Allah itu dikatakan sebagai ilmu dan cukuplah membangkang dari-Nya dikatakan sebagai kejahilan."
Berkata juga sebagian salaf : "Barangsiapa yang lebih mengenal Allah niscaya dia lebih takut kepada-Nya". Dan menunjukkan kebenaran makna ini, sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam:
"Adapun aku, demi Allah, adalah orang yang lebih takut kepada Allah daripada kalian dan aku lebih bertakwa kepada-Nya daripada kalian". [Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim].
Sesungguhnya orang-orang yang takut dengan Rabb mereka yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar.[Al-Mulk : 12]
Dan bagi orang-orang yang takut dengan Tuhannya disediakan dua surga. [Ar-Rahman : 46].
4 comments:
MBak damay, sudah balik nih? welcome back yah:-D
Dulu dari SMa mana mbak? saya alumni sma 1 angkatan 95.
btw, itu ada kok entrynya, cuma pas mbak nengok, lagi melorot ke bawah.-D
Un: Iya un ntar diceritain ttg mami deh...hehe.
Zubia's mom: Iya udah balik nih mbak...dulu saya dari sma 3 solo angkatan 2000.
Assalamualaikum ...
jazakillah oleh2nya. *jadi pengen pulang juga* btw, mo kredit pinjem buku....*tapi ra iso ngarani judule, la ga dikasi "buku available" nya apa? hihihi
Wa'alaikumsalam wa rahmatullah
hehe, sabar rismi, insya Allah 2 bln lagi kan? iya boleh2...main ke plet yak
Post a Comment