Old folks home visit
>> Monday, January 16, 2006
Sabtu yang lalu kantor mengadakan acara Old Folks Home Visit, yang memang sudah menjadi agenda rutin setiap tahun. Tahun ini adalah kali pertama saya ikut (karena tahun sebelumnya sudah berhasil ngabur, kali ini tidak ada lagi alasan untuk mengelak :P).
Kami (sekitar 30an orang) mengunjungi Old Folks Home di daerah Newton Circus, masih lumayan jauh dari Newton MRT station. Tempatnya didaerah perbukitan yang lumayan sejuk, mungkin karena banyak pohon besar-besar. Jauh dari kesan "singapore banget", bangunannya tua, dikelilingi taman-taman yang asri penuh bunga warna-warni.
Acara dimulai pagi jam 9.30, diawali dengan kata sambutan dari koordinator acara, lalu dilanjutkan dengan performance singkat. Setelah itu kerja bakti bersih-bersih, nyapu, ngepel, mengelap jendela, dinding, atap, kipas angin, menyikat saluran air, mencabuti rumput-rumput liar di taman, bantu-bantu menyiapkan makan siang, dll. Dan akhirnya ditutup dengan menemani (baca: menyuapi) para old folks makan siang.
Agak sedikit kaget ketika pertama kali saya memasuki ruangan dan melihat para old folks (karena ini juga pertama kalinya saya ikutan acara beginian). Mereka ada sekitar 25an dan separoh lebih adalah wanita. Kondisi mereka begitu menyedihkan. Sebagian besar punya luka di kaki dan tangannya, terlihat dari balutan perban dimana-mana. Hampir semua sudah tidak bisa berbicara, melihat, makan, minum, apalagi berjalan dengan sempurna. Tapi jelas terlihat, mereka berusaha untuk masih bisa tersenyum, bahkan ada yang terbata-bata berusaha berkata "thank you", miris melihatnya.
Kebetulan saya berkesempatan menyuapi seorang nenek, Grace namanya. Sepertinya keturunan India. Rambutnya sudah putih semua dan dipotong pendek sekali. Ketika saya tawari suapan pertama, Grace melihat saya dengan pandangan yang dingin tanpa mau membuka mulutnya. *cemas* takut dia marah...untungnya seorang petugas datang dan membujuknya untuk mau makan. Akhirnya dibukalah mulutnya pelan-pelan tanda dia mau saya suapin. Petugas itu lalu mengatakan "Oh Grace...you are sooo clever". Lalu ia pergi sambil berpesan kepada saya "Be patient, she is very slow and has some trauma". Wadow, makin cemas...tiap kali saya sodorkan sesendok bubur, dia kembali melihat saya dengan pandangan yang dingin dan tajam, yang saya takutkan adalah jika tiba-tiba dia marah lalu ditumpahkan sendok atau piringnya. Tapi alhamdulillah, saya berhasil menyuapinya sampai habis. Total waktu: 1 satu jam, tidak kurang! Belakangan saya tau bahwa Grace memang yang makannya selalu paling lambat dibanding teman-temannya.
Sembari menyuapi, saya perhatikan Grace sambil mengira-ngira apa ya yang ada didalam pikirannya. Dia melihat orang disekelilingnya satu per satu, lama, kadang dia lupa mengunyah, kalau sudah bosan melihat-lihat, kembali dia mengunyah lagi, kadang terbatuk-batuk...semua gerakannya begitu pelan, sambil bergetar-getar. Saya lihat tangannya kurus sekali, seolah tinggal tulang dibalut kulit yang legam.
Beberapa pertanyaan memenuhi benak saya sejak saya melihat mereka ... mengapa mereka bisa sampai disini? kemana anak-anak mereka? kok tega ya seorang anak meninggalkan orang tuanya di sebuah panti jompo? atau mereka ngga punya anak? apa yang kakek-kakek dan nenek-nenek itu rasakan dan pikirkan? apa mereka sedih? atau malah bahagia berkumpul dengan sebayanya?
Ahh... semoga saya bukan termasuk orang-orang yang menyia-nyiakan orang tua.
"Artinya : Dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda, "Celaka, sekali lagi celaka, dan sekali lagi celaka orang yang mendapatkan kedua orang tuanya berusia lanjut, salah satunya atau keduanya, tetapi (dengan itu) dia tidak masuk syurga" [Hadits Riwayat Muslim 2551, Ahmad 2:254, 346]
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam naik ke atas mimbar kemudian berkata, "Amin, amin, amin". Para sahabat bertanya. "Kenapa engkau berkata amin, amin, amin, Ya Rasulullah?" Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Telah datang malaikat Jibril dan ia berkata : 'Hai Muhammad celaka seseorang yang jika disebut nama engkau namun dia tidak bershalawat kepadamu dan katakanlah amin!' maka kukatakan, 'Amin', kemudian Jibril berkata lagi, 'Celaka seseorang yang masuk bulan Ramadhan tetapi keluar dari bulan Ramadhan tidak diampuni dosanya oleh Allah dan katakanlah amin!', maka aku berkata : 'Amin'. Kemudian Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata lagi. 'Celaka seseorang yang mendapatkan kedua orang tuanya atau salah seorang dari keduanya masih hidup tetapi justru tidak memasukkan dia ke surga dan katakanlah amin!' maka kukatakan, 'Amin'." [Hadits Riwayat Bazzar dalama Majma'uz Zawaid 10/1675-166, Hakim 4/153 dishahihkannya dan disetujui oleh Imam Adz-Dzahabi dari Ka'ab bin Ujrah, diriwayatkan juga oleh Imam Bukhari dalam Adabul Mufrad no. 644 , Shahih Al-Adabul Mufrad No. 500 dari Jabir bin Abdillah]
0 comments:
Post a Comment