Hari hari awal di Dresden

>> Wednesday, April 19, 2006

Hari kedua di Dresden dilalui dengan lancar sesuai rencana. Pagi2 ke company untuk mengambil kontrak tempat tinggal, bikin janji dengan hall officer, dan akhirnya kami dapat kunci rumahnya. Tempatnya cukup nyaman, kira2 luasnya 32m2, ada dapur dan kamar mandi. Furniturenya juga standard, ada tempat tidur, lemari baju, rak buku, meja belajar, meja makan, dan kursi. Cuma satu yang kurang, internet connection! :( Tidak ada colokan buat LAN disana. Hmmm padahal saya sudah wanti2 sewaktu minta dicarikan tempat tinggal, yang paling penting ada internetnya. Sepertinya masalah miscommunication lagi nih.

Dan ngga mungkin saya minta tempat lain karena kontraknya sudah jadi dan ditanda tangani oleh 3 pihak. Kalaupun mau minta tempat lain, mungkin mereka tidak bisa langsung mengalokasikannya, ujung2nya bisa2 harus nginep lagi di hotel, no no no, siapa yang mau bayar?

Ya sudah, hari kedua dilanjutkan dengan bersih2 rumah, nyapu, ngepel, ngelap2. Untung perlengkapan bersih2 sudah dibawa dari Singapore. Siap sedia.

Sorenya kami survey tempat2 belanja groceries, tentunya ditemani oleh Pak Zul. Ternyata tidak terlalu sulit menemukan bahan2 masakan Asia karena disini ada toko Asia yang lumayan komplit, dekat dengan rumah. Biasanya yang punya toko orang Cina, Vietnam, atau Thailand. Kaget juga ternyata bahasa Jerman mereka sudah seperti native people. Lancarrr. Wortel, kol, kembang kol, brokoli sawi, kentang mudah didapat. Tapi memang sulit menemukan sayuran hijau, kalaupun ada harganya mahal. Buah2an juga banyak, pisang, anggur dan apel warna warni, macam2 jeruk, strowbery (murah banget, gede2, dan manis), semangka, melon, alpukat, kiwi ada dimana2. Bahkan kami juga menemukan indomie dan sambel botol abc buatan Indonesia. Ada sambel oelek buatan Belanda dengan citarasa Indonesia juga. Alhamdulillah, sepertinya makanan ngga jadi masalah.

Yang beda dengan di Singapore, di sini kalau belanja ngga dikasih tas plastic gratis alias harus bayar. Jadi kalau belanja harus bawa tas sendiri. Katanya sih ini untuk mengurangi penggunaan plastik, peduli lingkungan.

Hari ketiga saya sudah harus masuk kerja. Biasa, hari pertama cuma diajak keliling2 lab dan kenalan dengan orang2 satu tim. Setelah itu, dikasih cubicle dan komputer sementara. Begitu liat komputer, langsung *ting* cek imel. Buka yahoo mail, lho kok diblock, buka webmail NTU, diblock juga, tapi buka internet non email bisa. Ternyata oh ternyata 3 minggu sebelum saya datang, ada policy baru yang tidak membolehkan employee untuk membuka email lain selain email company. Semua sarana chatting juga di block, no YM, no MSN, no AOL, no paltalk. Waaaa sedih, mana di rumah tiada internet pula, hiks.

Hari pertama kerja hanya setengah hari karena orang yang in-charge sedang liburan sampe akhir minggu. Hore, saya bisa pulang cepet. Akhirnya hari ketiga jalan2 deh sama suami, sekalian mem-familiar-kan diri dengan rute2 bus dan trem.

Di Dresden, yang terkenal adalah kawasan historical city nya. Daerah ini ada di pusat kota, di sekitar sungai Elbe, sungai yang melintas dari timur sampai barat Dresden. Saat itu sungai elbe masih banjir karena salju yang mencair, jadi suhunya masih super dingin.



Di historical city banyak kita lihat bangunan2 kuno yang unik dan antik yang dindingnya terbuat bukan dari semen, tetapi batu, menarik. Sculpture berbagai bentuk menghiasi dinding2 dan atap gedung. Batu dipahat dengan bentuk yang rumit dan nyeni, 'Wah, ini kraton Solo mung di tekuk2 thok,' kata suami. Hehe. Didaerah itu yang paling banyak ditemui adalah museum, tapi kami belum sempat masuk ke museum2 tersebut. Foto di atas diambil dari dalam kawasan yang disebut dengan 'zwinger'. Ngga tau kenapa dinamakan zwinger, kalau dalam bahasa Indonesia artinya 'kandang anjing'. Tempat ini diluarnya dikelilingi dengan 'zwingerteich' atau 'kolam kandang anjing'.

0 comments:

Post a Comment

  © Blogger template by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP