Tiga Wasiat Rasulullah

>> Friday, March 09, 2007

Dari Abu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu Abdirrahman Mu'adz ni Jabal radliallahu'anh, keduanya mengatakan bahwa Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam bersabda: "Bertawakkallah kepada Allah dimana dan kapan saja kamu berada. Ikutilah keburukan dengan kebaikan, niscaya kebaikan itu akan menghapuskannya. Dan pergaulilah manusia dengan akhlaq yang baik." (HR. At-Tirmidzi)


Hadist ini merupakan hadist yang agung, salah satu diantara dasar2 agama yang lurus. Meskipun pendek, hadist ini berisi 3 masalah yang tergolong penting

  1. "Bertawakkalah kepada Allah dimana dan kapan saja kamu berada." --> merupakan hak Allah
  2. "Ikutilah keburukan dengan kebaikan, niscaya kebaikan itu akan menghapuskannya." --> merupakan hak setiap individu
  3. "Pergaulilah manusia dengan akhlaq yang baik." --> merupakan hak sesama hamba

Bertaqwa
Taqwa berasal dari kata waqaa artinya perlindungan. Secara terminologi menunjukkan sebuah upaya untuk mencegah dari hal2 tertentu dengan sesuatu. Perintah bertakwa kepada Allah artinya carilah perlindungan kepada Allah. Atau dengan kata lain buatlah tembok pemisah antara diri anda dengan kemaksiatan kepada Allah.

Taqwa juga diartikan sebagai rasa takut yang berkelanjutan, kewaspadaan yang tiada henti, dan kehati2an terhadap duri2 jalan kehidupan.

Umar bin Khattab pernah bertanya kepada Ubay bin Ka'ab tentang makna taqwa. Ubay balik bertanya, "Pernahkah engkau berjalan di jalanan yang banyak durinya?" "Ya pernah," jawab Umar. Ubay bertanya lagi, "Apakah yang engkau lakukan?" Umar menjawab, "Aku berusaha berhati2." "Itulah taqwa," simpul Ubay.

Duri2 yang dimaksud adalah hawa nafsu, syubhat, angan2 kosong, harapan2 kepada selain Allah.

Hapus Keburukan Dengan Kebaikan
Jika kita melakukan dosa (naudzubillah min dzalik) maka segera mohon ampunan. Disamping itu kerjakan kebajikan. Amalan kebajikan itu menghapus dosa dan perbuatan buruk tadi. Shalat, zakat, puasa, haji, dan amalan kebaikan yang ditetapkan syara' bisa menghapus kesalahan2. Itulah kemurahan dan kasih sayang Allah kepada hambaNya.

Tapi kalau keburukan itu berkaitan dengan hak2 manusia, maka tdk akan terhapus kecuali setelah meminta penghalalan dari orang yang didzalimi.

Secara implisit hadist ini menganjurkan untuk bermuhasabah (introspekasi diri). Sebagaimana perkataan Umar bin Khattab, "Hisablah diri kalian sendiri sebelum kalian dihisab nanti."

Mengamalkan pula firman Allah, "Dan hendaknya setiap jiwa memperhatikan apa yang sudah ia perbuat untuk hari esok." (Al Hasyr: 18)

Baik Akhlaqnya
Akhlaq yang baik adl segala yang mencakup perbuatan baik terhadap manusia lain. Dan menghindari tindakan menyakiti mereka. Akhlaq bisa menjadi tolak ukur kebaikan seorang muslim dengan landasan sabda nabi, "Mukmin yang peling sempurna imannya adalah yang paling bagus akhlaqnya, dan orang yang terbaik diantara kalian adalah yang paling baik terhadap istri2 mereka." (HR Ath Thabrani)

Pelajaran Hadist:

  • Bertaqwa kepada Allah adalah kewajiban setiap insan
  • Senantiasa bertaqwa dalam segala situasi dan kondisi
  • Ketaqwaan mempunyai pengaruh yang besar dalam perbaikan jiwa
  • Hendaknya segera melakukan ketaatan setelah sadar melakukan keburukan
  • Semestinya seorang muslim berhias dengan akhwaq yang baik
  • Muamalah yang baik akan menghilangkan muamalah yang buruk

Sumber bacaan: Elfata Edisi 09/II/2002 (Syarah hadist Arba'in An-Nawawiyah)

0 comments:

Post a Comment

  © Blogger template by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP