Oleh2 dari Batam

>> Friday, August 24, 2007

Akhir minggu kemarin saya bersama suami dan anak ke Batam untuk menjenguk sahabat yang baru saja melahirkan. Alhamdulillah perjalanan lancar, Khansa juga senang dan ngga rewel walau ngga mau makan (dan itu cukup membuat Bunda khawatir). Ternyata Khansa ngga mau makan makanan instant yang Bunda bawain, bagus sih maunya makanan fresh buatan rumah aja, tapi jadi bingung kalo pergi2. Alhamdulillah akhirnya nemu ketela rebus (pas udah mau pulang), Khansa mau makan ketela rebus walau sedikit.

Itu kali pertama Khansa naik ferry. Khansa terlihat enjoy, awalnya lihat2 laut lewat jendela, main2, selebihnya bobok.

Kangennya kami dengan makanan Indonesia juga cukup terobati, sempat makan mie ayam dan soto. Suami menyempatkan diri mampir ke Hang106FM, tempat kami dulu berta'lim. Kebetulan disana sedang acara lomba masak. Suami saya sempat diwawancarai on-air sebagai perwakilan dari Singapore (??? bingung).

Overall, the weekend was fun!

Begitu sampai Batam, kami langsung menuju hotel, mandi, istirahat sebentar, trus langsung ke rumah baby Aisyah, sudah kepingin ketemu sama Aisyah dan umminya. Aisyah masih mungil. Subhanallah, cantik menik-menik. Khansa senang lihat baby Aisyah. Dipegang2 tangan dan kakinya.

Rumah Aisyah sekarang sudah pakai hijab jadi enak kalau ada tamu, wanitanya ngga bingung2 sembunyi di mana... (Ayah, kapan rumah kita dipasangin hijab juga? Harus nego2 dulu nih sama owner supaya boleh pasang paku2an).

Semua perlengkapan Aisyah sama sekali tidak ada gambar makhluknya, walau hanya gambar boneka. (Subhanallah, kehati2an anti benar2 membuat ana cemburu Buk). Dulu sewaktu saya sedang hamil tua dan mulai mencari2 perlengkapan dan pakaian bayi, susah sekali mencari barang2 tsb yang tidak ada gambarnya. Hampir semua perlengkapan bayi ada gambar bonekanya, mulai dari perlak, selimut, baju, celana, popok, seprei, sarung bantal guling, dll. Biasanya ada gambar beruang imut berbagai pose entah itu hanya sebagai logo atau menjadi motifnya. Jadi waktu itu kita beli saja yang gambarnya paling sedikit, atau yang gambarnya ngga jelas2 banget.

Tapi yang membuat ana salut sama ummu Aisyah adalah kegigihannya keluar masuk mall, pasar, toko untuk mencari perlengkapan bayi yang benar2 tidak ada gambarnya, sama sekali. Sampai2 akhirnya pesan khusus ke penjualnya untuk dibikinkan popok bayi yang polos, menjahit seprei dan sarung bantal guling bayi sendiri dengan memilih kain yang polos, juga nutupin semua logo bergambar boneka di setiap baju Aisyah dengan ditempel kain polos. Semua perlengkapan tambahan seperti bedak, tissue, sabun, shampo yang di bungkusnya ada gambar baby nya, dicoretin semua sampai tidak terlihat wajahnya. Saya tidak menemukan satu pun yang luput dari coretan2. Subhanallah, rumah Aisyah benar2 bersih dari gambar.

Wara'! Itu kuncinya.

Kami jadi tersadarkan dan mulai instrospeksi diri dan bertanya2 apakah kami yang terlalu longgar dalam hal ini (dengan mendasarkan pada sebuah hadist bahwa dulu Aisyah punya boneka dan Rasulullah tidak melarang). Cari2 dan baca2 lagi fatwa2 ulama mengenai hal ini dan akhirnya nemu artikel di sini yang saya rasa cukup komplit untuk dijadikan rujukan.

Seperti yang disampaikan oleh Syeikh Bin Baz, "Berhati2 dan meninggalkannya (gambar2/boneka) insya Allah lebih selamat karena padanya ada perkara yang meragukan."

Hayuk mulai menyingkirkan barang2 Khansa yang ada gambar bonekanya... (Khansa main mobil2an aja ya nak, ngga usah boneka... )

Jazakumullahu khoir, antum menjadi inspirasi dan penyemangat buat naa.
Uhibbukum fillah, mari saling mendoakan.

0 comments:

Post a Comment

  © Blogger template by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP