Berkhidmat Kepada Suami

>> Tuesday, August 14, 2007

Yang ada dibayangan/benak saya sebelum menikah, istri yang sholihah dan ideal adalah yang bisa berkhidmat kepada sang suami dan membantu pekerjaannya sebatas yang ia mampu.

Seperti yang telah dilakukan oleh wanita-wanita utama dan mulia dari kalangan shahabiyyah. Asma' bintu Abi Bakar Ash-Shiddiq radhiallahu 'anhuma (istri dari Az-Zubair ibnul Awwam radhiallahu 'anhu) yang mengurusi hewan tunggangan suaminya, memberi makan dan minum kudanya, menjahit dan menambal embernya, serta mengadon tepung untuk membuat kue. Ia yang memikul biji-bijian dari tanah milik suaminya sementara jarak tempat tinggalnya dengan tanah tersebut sekitar 2/3 farsakh (~5- 6 km) (HR Bukhari no. 5224 dan Muslim no. 2182). Juga khidmatnya Fathimah bintu Rasulillah Shallallahu 'alaihi wa sallam kepada Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu, sampai-sampai kedua tangannya lecet karena menggiling gandum.

Saya membayangkan bahwa setelah menikah nanti saya tidak akan membiarkan suami melayani dirinya sendiri. Sayalah yang akan melayani semua keperluannya, mulai dari menyiapkan tempat tidur, makan dan minum, pakaian, dan kebutuhan suami lainnya. Semua akan saya dilakukan dengan penuh kerelaan dan kelapangan hati disertai niat ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Karena memang ini merupakan bentuk perbuatan ihsan seorang istri kepada suami, yang diharapkan darinya saya akan memperoleh kebaikan.

Freshly after marriage saya benar2 mencoba mempraktekkan dan menikmatinya, melayani suami dengan sepenuh hati. Memastikan rumah selalu kinclong, pakaian selalu bersih dan licin rapi di lemari, handuk dan pakaian kerja siap di meja setiap pagi, makanan juga siap terhidang, dll. Walaupun saya yakin semua itu masih jauh dari sempurna, setidaknya saya usahakan semampu saya.

Setelah setahun pernikahan... alhamdulillah hampir semua kebutuhan suami masih saya usahakan saya yang menyiapkan disela2 kesibukan ini itu anu inu...

Setelah 2 tahun pernikahan... semua masih under control.

Setelah memasuki tahun ke 3 pernikahan... masih bisa dibilang ok, kecuali pada saat2 mengandung (diawal masa kehamilan tidak boleh kerja yang capek2 dan diakhir masa kehamilan tidak sanggup kerja yang capek2).

Saat itu saya pikir nanti kalau sudah melahirkan, saya akan mampu lagi mengurusi semua keperluan suami seperti sebelum hamil. Semua...

Ternyata... untuk kembali pulih physically dan mentally setelah melahirkan itu butuh waktu yang tidak sebentar.

Ternyata... begitu pulih dari melahirkan kita sudah dihadapkan lagi dengan kesibukan mengurus anak yang tidak sedikit dan menyita perhatian.

Ternyata... anak semakin besar semakin butuh banyak perhatian.

Dan sampai saat ini, sampai anak saya sudah berumur 10 bulan, saya rasa saya belum bisa sepenuhnya mengurusi dan menyiapkan semua keperluan suami seperti dulu. Justru suami yang sekarang banyak membantu pekerjaan saya disamping menyiapkan keperluannya sendiri.

Kapan ya saya bisa sepenuhnya berkhidmat kepadanya seperti dulu lagi disamping juga sepenuhnya mengurus keperluan anak saya. Ya Allah, mudahkanlah urusan kami...

Afwan yaa zauji...

2 comments:

abu salman 10:40 AM  

Subhanallaah.....

Boleh ana kenalan dengan suami anti???

Ummu Khansa 5:11 PM  

boleh, email saja ke js_nugraha at yahoo.com

Post a Comment

  © Blogger template by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP