Sharing Ibu-Ibu

>> Wednesday, August 08, 2007

Tips Sukses Menyuapi Anak

Duh... gaya amat si Bunda, pake nulis2 tips segala. Ini bukan berarti Bunda Khansa sudah sukses terus dalam suap menyuapi Khansa ya. Sekedar bagi2 pengalaman aja, semoga bermanfaat, paling tidak untuk saya sendiri supaya nanti2 kalau punya anak ke 2, ke 3, ke 4, ke 5, dst, Insya Allah, bisa dibaca2 lagi...

Berdasarkan pengalaman pribadi Bunda dengan Khansa, supaya Khansa mau makan, berikut ini kiat2 yang biasa Bunda terapkan:

  1. Pastikan anak dalam kondisi lapar sebelum kita mulai menyuapi. Ini akan membuat anak lebih semangat untuk makan.
  2. Buat supaya suasana hatinya gembira, misal: jangan langsung memberi anak makan setelah bangun tidur. Ajak anak bermain/becanda dulu sampai si anak menemukan keasikan. Bermain juga akan membuat anak capek sehingga merasa lapar.
  3. Usahakan untuk mempunyai jadwal makan yang tetap.
  4. Siapkan tempat yang nyaman untuk anak makan. Anak bisa didudukkan di highchair, babywalker, stroller atau bisa juga didudukkan begitu saja di lantai. Yang penting posisi anak duduk tegak dan nyaman. Kalau Khansa lebih suka duduk di babywalker supaya bisa jalan kesana kemarin dan tidak bosan.
  5. Supaya tidak bosan, variasikan tempatnya, misal makan pagi di ruang tamu, makan siang di ruang tengah, makan sore sambil jalan2, dsb. Kalau Khansa biasanya makan pagi di dekat pintu sambil mainan ban sepeda Ayah, makan siang di dekat pintu sambil mainan teralis, makan sore di dapur sambil mainan di depan kulkas yang terbuka. Pinter2 kitanya aja cari2 hal baru yang menarik.
  6. Siapkan berbagai mainan supaya anak merasa asik, sibuk, dan tidak bosan selama makan. Bunda biasanya menyiapkan 1 mangkok kosong dan 1 sendok untuk dimain2kan oleh Khansa. Pura2nya Khansa makan sendiri. Kalau sudah ada tanda2 bosan (biasanya setelah habis 1/2 porsi), Bunda biasa kasih Khansa botol air mineral kosong. Sementara itu dibalik punggung Bunda sudah siap juga barang2 lain seperti plastik atau kardus kecil bekas makanan, dll (apapun deh asal bisa membuat Khansa bertahan sibuk sampai makanannya habis).
  7. Setelah tempat dan mainannya siap, sekarang mengenai makanannya sendiri. Cicipi dulu makanannya sebelum disuapkan ke anak. Kalau kita bisa menerima rasanya, maka kemungkinan besar si anak juga akan bisa menerima rasanya. Bayi kan juga manusia, kecil2 sudah mengerti rasa lho. Jangan asal mau kasih makanan bergizi trus semua dicampur2 sampe ga jelas rasanya, kita pun eneg ngeliatnya. Jadi teringat keponakan saya yang dikasih nasi tim isi nasi, brokoli, wortel, bayam, jamur, telor, udang, salmon, dll. Kasian kan kalo terlalu amis. Supaya rasa makanan Khansa lebih bisa diterima lidah, Bunda biasa campurkan tahu dan tempe ke dalam nasi tim Khansa supaya gurih (tanpa garam). Kalau mau lebih enak bisa ditambahkan jagung manis. Rasanya enak lho, Bunda aja suka.
  8. Variasikan juga menunya. Mengenai variasi menu ini sudah banyak referensinya di buku, majalah, ataupun internet.
  9. Kalau semua sudah siap, ajak anak bersama2 untuk baca doa sebelum makan (meskipun anak belum mengerti). "Yuk dek, kita mamam, hmmm enyak ni mamamnya. Baca doa dulu yuuukk sholehah. Bismillah."
  10. Selama proses menyuapi, kesabaran sangat dibutuhkan. Bunda biasanya menargetkan paling tidak 30 menit untuk menyuapi Khansa. Ikuti saja kemauan si anak. Kalau belum mau buka mulut, jangan dipaksa. Ajak ngobrol sambil main, kalau sudah asik, coba lagi berikan suapan.
  11. Kadang2 strategi khusus sangat dibutuhkan. Nah ini masing2 ibu tentunya lebih tau celah2 atau kesukaan anaknya. Khansa kadang perlu dipancing pake baby cracker kesukaannya supaya mau buka mulut. Biasanya kalau sudah dipancing sekali, selanjutnya mau buka mulut sendiri. Ditengah2 makan kadang mulai lagi tutup mulut rapet, dipancing lagi deh... Jadi baby cracker ini lah senjata andalan Bunda kalau sudah mentok (secuil kecil saja sudah bisa bikin Khansa buka mulut).
  12. Berikan semangat selama proses makan. Kalau anak mau buka mulut dan makan, berikan pujian. "Waah pandai anak Bunda, top dehh."
  13. Berikan cukup jeda antara suapan yang satu dengan suapan berikutnya. Kalau kira2 anak haus ditengah2 makan, berikan sedikit air putih. Orang gede kan juga biasa seret ditengah2 makan. Jadi teringat keponakan saya yang satu lagi, ngga boleh minum sebelum makannya habis dan minumnya pun pake susu, ngga boleh air putih. Kebayang gimana seret nya. Tapi ada juga ibu2 yang prefer anaknya tidak minum air putih. Mengenai hal ini silakan saja sesuai dengan preference masing2.
  14. Kalau sudah selesai makan, berikan pujian lagi (meskipun anak tidak bisa menghabiskan makanannya). "Alhamdulillah, anak pandai sudah selesai makan. Pinter ya mamamnya. Yuk baca doa lagi, alhamdulillahilladzi ath'amani wa rozaqoni min ghoiri haulimminni wa laa quwwah. Topp (acungkan jempol dan senyum lebar)!!!"
  15. Berikan cukup waktu supaya makanannya benar2 turun ke lambung. Jaga supaya anak tetap dalam posisi tegak.
  16. Perlu diingat bahwa mood anak untuk makan bisa berubah-ubah. Sekali waktu bisa gampang sekali, tapi dilain waktu bisa benar2 menguji kesabaran. Itu sudah biasa, jadi sante saja menyikapinya. Kalau sedang bagus mood makannya, porsi atau frekuensi makannya bisa sedikit ditambah.

Silakan kalau ada yang mau nambahin... =) Semoga bermanfaat.

0 comments:

Post a Comment

  © Blogger template by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP