Shalatlah di Awal Waktu

>> Monday, September 10, 2007

  1. Allah telah memuji orang2 yang menjaga waktu-waktu shalat.
    Allah berfirman: "Dan orang2 yang memelihara shalatnya." (QS Al Ma'aarij: 34)

    Ibnul Mundzir meriwayatkan perkataan Ibnu Mas'ud berkenaan dengan ayat di atas: "Yaitu shalat di awal waktunya."

  2. Shalat di awal waktu adalah amalan yang paling utama di sisi Allah.
    Imam Al Bukhari dan Muslim telah meriwayatkan sebuah hadist dari Abdullah Ibnu Mas'ud, ia berkata: "Aku bertanya kepada Rasulullah tentang amalan yang paling utama, beliau menjawab: "Shalat di awal waktunya."."

  3. Allah Ta'ala telah memberikan ancaman atas orang2 yang melalaikan waktu2 shalat dengan ancaman yang sangat keras.
    Allah berfirman: "Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka kelak mereka akan menemui ghayya (kesesatan)." (QS Maryam: 59)

    Ibnu Jarir menukil dalam tafsirnya dari sejumlah ulama salaf berkenaan dengan ayat di atas: "Makna menyia-nyiakan shalat bukanlah dengan meninggalkannya sama sekali, akan tetapi mereka mengakhirkan dari waktunya."

    Dan berkenaan dengan firman Allah: "Mereka akan menemui ghayya," Ibnu Mas'ud berkata: "Ghayya yaitu sungai yang berada di dalam Naar Jahannam yang sangat buruk rasanya dan dalam jurangnya."

    Ibnu Amru mengatakan: "Yaitu sebuah lembah dalam Naar Jahannam."

    Allah berfirman: "Fawailul lilmusholliin. Alladzii na hum 'an sholaatihim saa huun. Maka kecelakaanlah bagi orang2 yang shalat, (yaitu) orang2 yang lalai dari shalatnya." (QS Al Maa'uun: 45)

    Al Wail artinya adzab yang sangat keras, ada yang mengatakan sebuah lembah dalam Naar , kalaulah gunung di dunia dimasukkan ke dalamnya niscaya akan meleleh karena panasnya yang menyengat.

    Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Mush'ab bin Sa'ad bin Abi Waqqash, ia berkata: "Aku bertanya kepada ayahku, bagaimana pendapatmu tentang firman Allah, "Orang2 yang lalai dari shalatnya?" Apakah maksudnya sesuatu yang terlintas dalam hati kita di dalam shalat? Ia mengatakan: "Tidak, akan tetapi mengakhirkannya dari waktunya."

    Dalam riwayat Abu Ya'laa disebutkan, Mush'ab berkata: "Siapakah diantara kita yang tidak lalai? Siapakah diantara kita yang tidak terlintas sesuatu dalam dirinya?" Maka beliau menjawab: "Bukan itu maksudnya, namun yang dimaksud adalah menyia-nyiakan waktu dengan bermain2 hingga terluputlah dari waktu shalat."

Disalin dari buku
Judul: Keagungan Shalat Subuh
Penulis: Syaikh Nida Abu Ahmad
Penerbit: Pustaka At-Tibyan

Tambahan @ 3 Ramadhan 1428H:

Menanggapi komentar Irfan:
Jazakallahu khoir atas koreksinya. Setelah buka2 archive ternyata ana pernah menyalin tentang waktu yang afdhol untuk melaksanakan sholat dari milis assunnah, silakan link ke sini

2 comments:

irfan 11:45 PM  

Sedikit komentar..
1. Tentang tafsir al-ma'arij:34, yang saya dapatkan di ibnu katsir tentang pendapat ibnu mas'ud, tidak disebutkan "shalat di awal waktu", tapi "ala mawaqitiha -shalat pada waktunya".

2. Dalam riwayat Bukhari dan Muslim, yang saya dapatkan adalah: "Ash-shalatu 'ala waqtiha -Shalat pada waktunya", bukan shalat pada awal waktunya.

3. Point ketiga, saya tidak melihat itu menjadi hujjah akan keutamaan shalat pada awal waktunya, tetapi shalat pada waktunya. Bahkan, ada khilaf dalam tafsir ayat tersebut.

- Kalau pendapat saya, shalat di awal waktu itu adalah amalan yg afdhal [abu dawud no. 426], tetapi tidak mutlak. Misalkan, untuk shalat isya', lebih utama pada pertengahan malam. Begitu juga ketika panas terik, sunnah mengundurkan shalat (riwayat muslim).

Ummu Khansa 8:33 PM  

Jazakallahu khoir atas comment-nya. Memang dalam kitabnya membahas tentang afdholnya sholat subuh di awal waktu. Ana belum lihat langsung di tafsirnya, benar2 hanya menyalin dari bukunya.

Post a Comment

  © Blogger template by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP