Longyan
>> Tuesday, November 27, 2007
B: "Ir... itu dedek makan apa? kok mulutnya penuh gitu?"
I: "Makan longan mbak."
B: "He? longan? kenapa dikasih longan? itu kan ada bijinya? ntar kalo keselek gimana? longan kan manis banget, ntar kalo batuk gimana? blah blah blah." (maklum ibu2, kadang perlu cerewet biar afdhol)
I: (bengong dicerewetin, maap ya Ir) "Dedek bisa keluarin sendiri kok bijinya. Longan kan enak, manis, sehat!"
B: "Iya enak dan manis, tapi kalo dikasih ke bayi kan bahaya kalo keselek?"
Ngga lama kemudian, Khansa keluarin sendiri biji longannya pake lidah. Setelah itu ampas longan juga dikeluarkannya setelah airnya habis disesep2.
B: "Lho... dedek pinter bisa makan longan sendiri..."
I: "Iya kan mbak... dedek tu udah bisa! Longan juga banyak khasiatnya!"
B: "Masak?"
I: "Iya, wong aku baca di buku mbak kok, longan itu sehat... begini.. begitu..."
B: "Mana bukunya? perasaan aku ngga pernah baca..."
I: "Ini... Majalah Nikah Vol... Thn..."
B: "Wooo... iya ya..." (manggut2, jadi malu, itu majalah nongkrong aja di rak...)
Longan alias kelengkeng ternyata banyak khasiatnya. Sebenarnya nama Cina nya "Longyan" tapi karena lidah kita lidah Jawa, jadinya Longan. Kelengkeng ini kandungan antioksidannya tinggi lho. Kandungan energinya juga tinggi, orang hamil dan orang yang habis melahirkan biasa mengkonsumsi buah ini supaya tidak lemah. Malah katanya bijinya bisa untuk mengobati luka akibat gigitan ular. Wallahua'lam.
Khansa jarang mau makan buah. Dulu waktu awal2 makan solid food (6, 7 bln-an), suka dikasih pisang dan pisang dan pisang lagi (payah Bunda tidak variatif). Akhirnya bosan. Sempat ganti alpukat, tapi Khansa cuma mau alpukat Indonesia yang ternyata cukup langka di Singapore ini. Dulu nemunya di pasar Bukit Panjang, itupun musiman. Setelah kita pindah rumah ke Jurong, belum nemu lagi alpukat yang kulitnya halus warna hijau dan baunya harum itu. Alpukat yang banyak dijual di Singapore kebanyakan alpukat USA yang kulitnya kasar kecoklatan dan rasanya kurang manis.
Selain alpukat, Khansa sempat dikasih pepaya, itu juga musti pepaya Indonesia yang warnanya orange kemerahan (Khansa anak Indonesia sejati). Kalau pepaya Malaysia yang kuning bulat tidak lonjong, Khansa ngga mau, mungkin kurang manis. Lalu dicoba apel, pear, semangka... semua no no..., kurang menghasilkan respon yang baik (padahal itu enak2 ya... ujung2nya, Bunda yang harus menampung buah2an itu). Sejak saat itu (2-3 bulan yang lalu) sudah jarang lagi dikasih buah, paling2 disiasatinya dengan memperbanyak sayuran di nasi tim Khansa.
Alhamdulillah sekarang Khansa mau makan buah lagi... yaitu buah longan, atas inisiatif mbak Ira. Terima kasih mbak Ira =) Meskipun kalo makan longan musti diawasin terus dan harus rela melihat mulut, tangan, baju, bahkan rambutnya belepotan, lengket2 gitu.
0 comments:
Post a Comment