Rejeki sudah di atur sama Allah

Bagaimana sih memahami rejeki itu sudah ditentukan oleh Allah? Apakah kita tinggal duduk manis menunggu rejeki datang?

Soal-soal yang berhubungan dengan takdir ini kadang membuat saya bingung... ini murni karena ke-kurang ilmu-an saya.

Alhamdulillah ada pencerahan oleh ustadz Khalid Basalamah hafidzohulloh.
Yup, tulis disini biar ngga lupa...

Jadi rejeki kita itu perumpamaannya seperti buah. Ada buah yang sudah jatuh dan ada buah yang masih ada di pohon.

• Buah yang sudah jatuh itulah rejeki yang dengan sendirinya akan mendatangi kita dengan niscaya (seperti niscayanya kematian mendatangi kita). Contohnya rejeki kehidupan, air, udara, cahaya, tiba-tiba ditraktir teman, tiba-tiba dikirimin hadiah dan sebagainya. 
• Sedangkan buah yang masih di pohon itulah rejeki yang harus kita usahakan. Kita harus memanjat untuk mendapatkannya. Jadi kalimat ini mengingkari dengan telak pernyataan "manusia tidak perlu berusaha untuk mendapatkan rejeki", yang benar adalah manusia tetaplah harus berusaha untuk mendapatkan rejeki.

Gituuuu bunbun... jadi sudah paham ya sekarang, alhamdulillah.

Tetaplah berusaha dan Allah yang akan mengatur hasilnya.

Semoga Allah jadikan kita termasuk hamba yang selalu merasa cukup dengan nikmat harta yang Allah berikan karena kan hakikat kekayaan yang sejati adalah hati yang selalu merasa cukup...

#eaaprakteknyasusah