Tough Love

>> Saturday, July 21, 2018

Bun, Syifa ngga mau makan, tapi es krim aja
Bun, Syifa ngga mau makan nasi, maunya macaroni pedes aja
Bun, Za mau jersey bola lagi ya
Bun, pinjem HP lagi ya
Bun, boleh instal game ya
Bun, Khansa bikin IG account sendiri ya

Seringnya bunda jawab, “Ngga nak” atau “Jangan nak...” plus alasannya; biasanya permintaannya udah mulai over, sudah melebihi apa yang sudah disepakati bersama.

Daan biasanya sambil bete anak-anak bakal ngejawab...
Kenapa sih semua ngga boleh
Kenapa sih apa-apa dilarang
Bunda pelit
Bunda ngga sayang
bla bla bla

Kalau udah gitu tinggal adu “keukeuh” aja...

Ngga bosen kasih pengertian ke mereka, “Justru karena bunda sayang banget sama kalian makanya bunda batasin hal-hal yang mubah dan bunda larang hal-hal yang cuma buang waktu atau ngga perlu.” bla bla bla

Counter statement nya biasanya, “Tapiii kok temen kita boleh?”

Apalagi waktu kak Khansa minta ijin nonton film apalah itu sama temen-temennya.
Bun, ini film anak-anak kok, kan semua temen Khansa pergi masa Khansa engga
Bun, bener cuma nonton habis itu pulang
Bun, ayolah boleh, kan dianter sama ibunya si anu
Bun plisss.
Bunda ngga seru banget sih jadi bunda.
Sampe akhirnya ngambek... :(

Kadang sedih juga dibilang anak begitu, sering juga hampir goyah.

Pernah juga mikir jangan-jangan kita yang terlalu strict sama anak, apa bener kalo saya ini bunda yang ngga seru, hiks.

Tapi trus inget lagi... once you open the gate, the flood will just come in...
Jadi ya main aman aja, jangan sampe kita membuka pintu-pintu itu...

Kalau untuk Khansa sebenarnya dia sudah tau kenapa ada beberapa hal yang dilarang, seperti punya HP sendiri, main game, nonton bioskop, beli buku novel remaja yang ada cerita cintanya dll. Khansa sudah tau yang mana boleh dan tidak boleh, tapi kadang peer pressure dan rasa penasaran yang bikin dia akhirnya meminta. Dan memang PR banget menghandle anak menjelang usia remaja seperti si kakak ini karena ego dan sifat berontaknya mulai bermain juga. Subhanalloh.

I know sometimes it’s hard to understand kids, but i’m sure you’ll understand when you guys grow older and you’ll do exactly the same later to your own children.

We know that our love is tough sometimes, it’s because we love you so much. And that tough love is for your own good.

Buat sebagian orang tough love itu “tegaan” tapi buat bunda tough love itu “sayang tapi tegas”.

Mengasuh anak itu kan bukan sekedar mencintai anak tanpa batas dan berusaha menyenangkan hati anak setiap saat.

Kita sebagai orang tua juga harus tegas dan istiqomah mengajarkan anak nilai-nilai positif yang sesuai Quran dan sunnah. Itulah yang nantinya akan sangat penting untuk bekal mereka saat dewasa.

Semoga anak-anak bunda sholih sholihah semua, jadi manusia yang berpikir dan berperilaku positif, aamiin.

1 comments:

Anonymous,  1:45 AM  

Assalamu'alaikum.
Salam kenal, ana akhwat dari Bekasi.
Senang rasanya membaca di blog Ummu, semoga keluarga Ummu diberkahi Allah.
Bisakah Ummu tolong ana untuk mendapatkan jodoh? Karena ana juga ingin berkeluarga tetapi ana belum menemukan. Ana sudah buat cv dan minta tolong kesana-kemari tapi belum ada hasil. Kiranya Ummu bisa membantu menjodohkan ana dengan ikhwan kenalan suami anti, karena ana kuliah di kampus yang tidak ikhtilat di jakarta sehingga tidak punya kenalan laki-laki.email ana: rintikg3rimis@gmail.com
Terima kasih

Post a Comment

  © Blogger template by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP